Pola Pemahaman Hakiki Dan Majazi Terhadap Hadis Tentang Niat (Menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i)

Roudhiatul Annura, 150103025 (2019) Pola Pemahaman Hakiki Dan Majazi Terhadap Hadis Tentang Niat (Menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i). Skripsi thesis, UIN AR-RANIRY.

[thumbnail of Pola Pemahaman Hakiki Dan Majazi Terhadap Hadis           Tentang Niat (Menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i)]
Preview
Text (Pola Pemahaman Hakiki Dan Majazi Terhadap Hadis Tentang Niat (Menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i))
Roudhiatul Annura, 150103025, FSH, SPM, 082275634570.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Niat mempunyai kedudukan yang sangat penting, niat adalah maksud dalam beramal untuk mendekatkan diri kepada Allah, mencari ridha dan pahalaNya. Ulama berbeda pendapat tentang kedudukan niat apakah sebagai syarat atau sebagai rukun, menurut ulama Hanafi niat sebagai syarat, sedangkan mazhab Syafi’i niat sebagai rukun. Penentuan niat sebagai syarat dan rukun menurut ulama memberi arti perbedaan pemahaman tentang makna niat, ketika dipahami sebagai rukun berarti menjadi bagian dari perbuatan yang tidak bisa dilepaskan dari perbuatan tersebut, bila niat dipahami sebagai syarat memberi arti niat itu terpisah dari perbuatan. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana metode istinbath pola pemahaman hakiki dan majaz terhadap hadis tentang niat menurut mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i dan bagaimana refleksi pola pemahaman hakiki dan majaz terhadap hadis tentang niat menurut mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menganalisis hadis tentang niat, menurut pemahaman mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i. Mazhab Hanafi memahami hadist tentang niat ini secara majazi, sehingga niat adalah syarat bagi sahnya shalat. Karena itu niat tidak menjadi bagian dari wudhu itu sendiri sebagai mana firman Allah dalan surah Al-maidah ayat : 6. Yang menjelaskan tentang empat anggota whudu tidak termasuk niat. Sedangkan mazhab Syafi’i memaknai hadis tentang niat secara hakiki sehingga niat menjadi bagian dari perbuatan wudhu itu sendiri (sebagai rukun).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Drs. Jamhuri, MA. Pembimbing II : Yuhasnibar.,M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Pemahaman hakiki dan majazi, tentang hadist niat
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X8 Aliran dan Sekte
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Roudhiatul Annura
Date Deposited: 03 Jul 2020 07:49
Last Modified: 03 Jul 2020 07:49
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/12477

Actions (login required)

View Item
View Item