Kajian ini membahas tentang peran sosial keagamaan ulama di Aceh yang sejak masa kesultananyang mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan sampaisaat ini. Ulama pada konteks historis berperan sebagai qadhi malikul adil yang berfungsi sebagai penasehat sultan. Pada masa selanjutnya ulama muncul sebagai aktor yang memperjuangan agama, bangsa dari penjajahan di samping tetap menjadi pendidik dan jurudakwah. Dalam masyarakat Aceh ulama dapat disebut sebagai elit sosial yang mempunyai basis yang kuat karena ia aktif dalam dinamika sosial masyarakat. Dua aspek ini dapat disebut dengan legitimasi historis dan sosial ulama. Sedangkan legitimasi yuridis adalah ketika Aceh menerapkan syariat Islam secara resmi berdasarkan Undang-Undang yang menegaskan bahwa ulama dalam hal ini MPU sebagai lembaga yang memiliki fungsi untuk memberikan fatwa dan pertimbangan terkait dengan syariat Islam kepada pemerintah. Melalui fatwa yang dikeluarkan oleh MPU telah menunjukkan peran dan fungsinya untuk memelihara agama dan menjadi benteng aqidah yang merupakan bagian dari peran sosial keagamaan