Strategi Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Estetika Kelas di TK Alifba I Iskandar Muda Banda Aceh

Kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber daya yang ada di sekolah. Kepala sekolah mempunyai tantangan untuk dapat menjalankan pendidikan di sekolah agar lebih terarah. Tujuannya dari strategi kepala sekolah dalam pengembangan estetika kelas yaitu agar proses belajar mengajar peserta didik di dalam kelas dapat berjalan secara efektif dan efesien, peserta didik juga akan merasa nyaman dalam proses belajar di kelas. Tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1) untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam pengembangan estetika kelas di TK Alifba I Iskandar Muda Banda Aceh, 2) untuk mengetahui kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam pengembangan estetika kelas di TK Alifba I Iskandar Muda Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan 2 orang guru kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengembangan dan pengawasan kepala sekolah terhadap kelas sebagai lingkungan belajar ini turut menentukan sejauh mana kelas tersebut menjadi kelas yang baik melalui strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam pengembangan estetika kelas untuk tercapainya proses belajar mengajar. Dengan demikian dapatlah dikatakan jika kualitas dan kuantitas belajar peserta didik di kelas ditentukan oleh faktor kepala sekolah dalam memberikan strateginya kepada guru sebagai seorang manajer kelas yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) strategi kepala sekolah dalam pengembangan estetika kelas sudah bagus, namun kepala sekolah harus lebih meningkatkan pengembangan dalam estetika kelas agar lebih efektif dan efesien, adapun tugas kepala sekolah yaitu untuk membimbing guru agar lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya. 2) kendala yang dihadapi kepala sekolah antara lain: kurangnya kepedulian guru kelas terhadap pengembangan estetika kelas, kurangnya kerja sama antar guru kelas, kurangnya guru dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik dalam mejaga estetika kelas dan masih adanya guru yang bukan dari jurusan SI PIAUD tetapi ada yang berasal dari jurusan SI Biologi yang menjadi kendala bagi kepala sekolah.