Penyelesaian Tindak Pidana Pencurian secara Musyawarah Ditinjau Menurut Hukum Pidana Islam ( studi kasus gampong Siron Blang kecamatan Kuta Cot Gle kabupaten Aceh Besar

Pencurian merupakan salah satu jenis kejahatan yang diatur dalam hukum positif di Indonesia, namun penerapan sanksi tidak selalu menggunakan ketentuan dalam hukum pidana (hukum tertulis) tetapi juga bisa menggunakan hukum adat (hukum tidak tertulis). Hal ini sebagaimana yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Gampong Siron Blang yang menerapkan sanksi hukum adat bagi pelaku tindak pidana pencurian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hukuman atau sanksi hukum adat bagi pelaku pencurian di Gampong Siron Blang serta meninjaunya menurut hukum pidana Islam. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui penelitian lapangan (field research) untuk mengetahui tentang data dan fakta dengan melakukan wawancara yang terdapat pada Gampong Siron Blang. Kemudian juga melanjutkan dengan penelitian studi kepustakaan (library research) yaitu dengan mempelajari dan meneliti sejumlah buku-buku, karya ilmiah, dan dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan topik pembahasan yang diteliti. Data-data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang berupaya menemukan fakta-fakta seadanya dan memberikan gambaran atau mendeskripsikan permasalahan yang akan dibahas, serta menganalisanya sesuai dengan bahan yang ada. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tinjauan hukum Islam terhadap penerapan sanksi adat bagi pelaku tindak pidana pencurian di Gampong Siron Blang kasus yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016 dengan penelitian pada tahun 2019-2020, yaitu tindak pidana pencurian yang dijatuhkan oleh peradilan adat Gampong Siron Blang berupa hukuman ta’zir, penjatuhan hukuman yang terjadi di Gampong Siron Blang sudah sesuai dengan penerapannya dengan aturan dalam hukum pidana Islam, yaitu hukumannya yang diserahkan kepada penguasa (pimpinan peradilan adat).