Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Tipe STAD terhadap Kemampuan Representasi Matematis pada Siswa SMP

Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa. Namun, selama proses belajar mengajar matematika siswa hanya mengikuti prosedur yang diberikan guru dan cenderung mengikuti langkah-langkah penyelesaian yang dicontohkan guru dalam menyelesaikan soal. Akibatnya, siswa tidak berani mencoba hal yang baru sehingga kemampuan representasi matematis siswa tidak berkembang secara optimal. Oleh karena itu, salah satu model pembelajaran yang menuntun siswa untuk aktif berpikir dan mencari suatu jawaban serta merepresentasikan penyelesaiannya adalah model pembelajaran berbasis masalah dengan tipe STAD. Tujuan penelitian ini untuk menjawab umusan masalah berikut (1) apakah kemampuan representasi matematis siswa yang diterapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan tipe STAD lebih baik daripada yang diterapkan model pembelajaran konvensional pada siswa SMP?, (2) bagaimana kemampuan representasi visual, representasi simbolik serta representasi verbal siswa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan tipe STAD pada kelas eksperimen?. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Peukan Bada Aceh Besar yang terdiri dari 8 kelas, serta sampel diambil secara acak dan terpilh kelas VIII-3 sebagai kelas eksperimen dan VIII-2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan representasi matematis serta analisisnya menggunakan independent sample t-test. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan tipe STAD lebih baik dari pada kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi relasi dan fungsi kelas VIII SMPN 1 Peukan Bada Aceh Besar. Hal ini diperkuat dari hasil persentase kemampuan representasi matematis siswa yang diterapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan tipe STAD menunjukkan peningkatan di setiap indikatornya yaitu kemampuan representasi verbal mencapai 93,33%, kemampuan representasi simbolik 64% dan kemampuan representasi verbal mencapai 66,67%.