Responsibilitas Pekerja di Wahana Impian Malaka 69 Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Upah dalam Perspektif Akad ijârah Bi Al Amal

Responsibilitas pekerja sangat dipengaruhi oleh sistem upah, prinsip pemberian upah dalam Islam harus adil dan layak.Upah adalah hak pekerja yang diterima dalam bentuk sesuatu yang bernilai sebagai imbalan dari sumbangsihnya terhadap perusahaan. Pembayaran upah dalam penelitian ini berdasarkan prinsip akad ijârah bi al-‘amâl, para fuqaha telah menformulasikan akad ijârah bi al-‘amâldengan cara mempekerjakan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dan ulama fiqih membolehkan ijârah seperti ini, karena jenis pekerjaannya jelas, seperti tukang jahit, buruh pabrik atau buruh di Wahana Impian Malaka 69.Dari uraian tersebut terdapat beberapa permasalahan yang penulis hendak kaji, yaitu bagaimana responsibilitas pekerja di Wahana Impian Malaka 69, bagaimana kinerja yang dihasilkan oleh karyawan dengan tingkat upah yang ditetapkan oleh pihak manajemen Wahana Impian Malaka69, dan bagaimana tinjauan konsep ijârah bi al-‘amâl terhadap responsibilitas pekerja di Wahana Impian Malaka69.Penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian lapangan dan penelitan kepustakaan, data primer diperoleh dari penelitian lapangan dan data sekunder bersumber dari penelitian kepustakaan.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualititaf.Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, rasionalisasi upah pekerja yang ditetapkan oleh Wahana Impian Malaka 69 berbentuk fleksibel sesuai skill pekerja. Dan kinerja buruh di Wahana Impian Malaka69 sudah sesuai dengan ujrah yang dibayarkan, upah yang dibayarkan sesuai dengan kinerja dan resiko kecelakaan kerja. Adapun tinjauan konsep ijârah bi al-‘amâl terhadap responsibilitas pekerja di Wahana Impian Malaka69 berdasarkan analisis penulis dalam penelitian ini sudah sesuai dengan rukun dan syarat dalam akad ijârah bi al-‘amâl. Dan penelitian ini menunjukkan bahwa standarisasi upah pekerja di Wahana Impian Malaka 69 sudah sesuai dengan responsibilitas pekerja, namun jika ditinjau dari segi hukum positif, upah yang dibayarkan oleh manajemen Wahana Impian Malaka 69 belum sesuai dengan UMP yang ditetapkan Gubernur Aceh yang berlaku sejak November 2019.