Gerakan Sosial Dan Sengketa Lahan Di Aceh Singkil

Adapun penelitian ini dilatar belakangi oleh gerakan sipil dalam menentang keberadaan pekebunan terjadi di Aceh, tepatnya di Aceh Singkil Sejak 1998 masyarakat Kecamatan Singkil mulai bersuara terhadap kebijakan perusahaan perkebunan PT. Ubertraco yang dianggap merugikan mereka. Sebelumnya PT. Ubertraco adalah perse roan terbatas yang didirikan dalam rangka penanaman modal dalam negeri (PMDN). Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui bagaimana peran gerakan sosial dalam mengupayakan tuntutannya terkait sengketa lahan antara masyarakat kecamatan Singkil dan PT. Nafasindo, tantangan yang dihadapi oleh gerakan sosial tersebut serta dampak/capaian atas upaya tuntutan gerakan tersebut bagi masyarakat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Instrument penelitian dengan lembar wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, selain itu peneliti juga melakukan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran gerakan sosial dan proses gerakan sosial untuk penyelesaian masalah sengketa lahan, salah satunya yaitu melakukan audiensi dengan pihak pemerintahan, perusahaan dan gerakan sosial. Kemudian gerakan sosial menajak masyarakat berdemonstrasi di kantor DPRK dan kantor Bupati Aceh Singkil untuk meminta kejelasan langsung terkait pengukuran sengketa lahan dengan PT. Nafasindo.