Mengembangakan Kemampuan Representasi Matematik Siswa melalui Tugas Terstruktur Berbantuan Blog

Tujuan pembelajaran menurut National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) Kemampuan representasi merupakan salah satu komponen penting dan fundamental untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, karena pada proses pembelajaran matematika kita perlu mengaitkan materi yang sedang dipelajari serta merepresentasikan ide/gagasan dalam berbagai macam cara. Namun pada kenyataannya, kemampuan representasi masih tergolong rendah, sehingga dibutuhkan suatu metode yang membuat siswa mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis tersebut. Metode tugas terstruktur dengan berbantuan blog merupakan metode yang membuat siswa mampu meningkatkan kemampuan matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa melalui tugas terstruktur dengan berbantuan blog. Metode penelitian yang digunakan adalah mix methods yaitu gabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Desain penelitian ini adalah concurrent triangulation. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN 1 Aceh Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 MAN Aceh Barat. Pengumpulan data digunakan dengan lembar tes, hasil observasi, dan wawancara siswa dalam kemampuan representasi matematis. Hasil penelitian uji-t diperoleh t_tabel=1,73 dan t_hitung=-0,1162. thitung < ttabel maka terima h0 tolak h1 yaitu pembelajaran melalui tugas terstruktur dengan berbantuan blog tidak dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kelas X-MIA 2 MAN 1 Aceh Barat pada materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel. Hasil statistik kemampuan representasi tidak adanya peningkatan yang signifikan terjadi setelah diterapkan metode tugas terstruktur. Tetapi pada deskripsi data kualitatif terdapat peningkatan walaupun tidak signifikan yang dapat dilihat pada setiap indikator. Berdasarkan hasil di atas Disebabkan oleh beberapa faktor yaitu waktu yang kurang optimal dan siswa tidak biasa dalam mengerjakan soal-soal yang menggunakan indikator kemampuan representasi.