Afiliasi Politik Santri Dalam Pilkada Nagan Raya 2017

Kajian ini fokus pada pola partisipasi masyarakat dayah, khususnya santri dalam pilkada Nagan Raya 2017. Partisipasi santri mempengaruhi kemenangan pasangan “Jadin”. Hal tersebut dikarenakan pasangan ini kuat membangun relasi dengan dayah ataupun pesantren yang ada di Nagan Raya. Relasi antara santri dan kandidat membentuk hubungan afiliasi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku memilih santri dalam pilkada Nagan Raya 2017 dan untuk mengetahui relasi yang dibentuk kandidat dalam mempengaruhi politik santri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan yaitu pendekatan psikologis (The Michigan Model) yang menjelaskan adanya keterikatan atau dorongan psikologis yang membentuk orientasi politik seseorang dan relasi patron klien yang menjelaskan hubungan aliansi dua komunitas atau individu dalam proses politik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Afiliasi politik santri memang benar terjadi dalam pilkada Nagan Raya 2017. Para santri dengan segala partisipasi politiknya menjalin relasi dengan kandidat baik secara individu maupun mengatasnamakan golongan. Namun, relasi yang terbentuk tidak terlepas dari motif afiliasi dimana kedua pihak saling menguntungkan (2) Santri memiliki pengaruh yang besar dalam partisipasi politik. Oleh sebab itu kandidat membentuk relasi keagamaan dan hubungan sosial dengan kaum santri. Afiliasi antara kandidat pilkada Nagan Raya dan santri menunjukkan bahwa adanya relasi politik antara kedua pihak. Hal tersebut tidak terlepas dari motif afiliasi. Sebagaimana dalam sebuah hubungan memiliki tujuan, maka dalam afiliasi politik juga dilandaskan pada tujuan dan terbukti santri merupakan salah satu lumbung suara bagi kandidat pilkada terpilih.