Perbedaan Sikap Masyarakat Terhadap Pasien Skizofrenia Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Pada Masyarakat di Kecamatan Kuala Baru Kabupaten Aceh Singkil

Skizofrenia dianggap sebagai penyakit memalukan, sehingga menjadi aib bagi penderita maupun pihak keluarga. Sikap masyarakat terhadap pasien skizofrenia sangat beragam, sebagian masyarakat ada yang menganggap orang dengan gangguan jiwa sangat menakutkan dan bahkan memandang rendah orang dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap masyarakat terhadap pasien skizofrenia ditinjau dari tingkat pendidikan pada masyarakat di Kecamatan Kuala Baru Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-komparatif dengan pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 283 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Skala Sikap Masyarakat Terhadap Pasien Skizofrenia (∝=0,873), yang dikembangkan berdasarkan teori Taylor dan Dear (1981) dengan aspek-aspek yaitu, authoritarianism, benevolence, social restrictiveness, community mental health ideology dan angket tingkat pendidikan. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara sikap masyarakat terhadap pasien skizofrenia ditinjau dari tingkat pendidikan (p=0,000). Perbedaan tersebut dapat dilihat nilai mean pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir SD (mean=76,33), SMP (mean=79,74), SMA (mean 79,80) dan Sarjana (mean=86,28). Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin lebih baik sikap yang ditunjukkan masyarakat kepada pasien skizofrenia. Penelitian ini berkontribusi dalam menyajikan informasi bahwa pengetahuan masyarakat yang lebih baik dapat menjadikan sikap penerimaan terhadap pasien skizofrenia menjadi lebih baik.