Pandangan Masyarakat Terhadap Perbuatan Main Hakim Sendiri (Eigenrichting) Dalam Kasus Pencurian di Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan

Firdaus, 141310226 (2021) Pandangan Masyarakat Terhadap Perbuatan Main Hakim Sendiri (Eigenrichting) Dalam Kasus Pencurian di Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan. Skripsi thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Pandangan Masyarakat Terhadap Perbuatan Main Hakim Sendiri (Eigenrichting) Dalam Kasus Pencurian di Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan]
Preview
Text (Pandangan Masyarakat Terhadap Perbuatan Main Hakim Sendiri (Eigenrichting) Dalam Kasus Pencurian di Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan)
Firdaus, 141310226, FSH, HPI, 085222766521_unlocked.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Sebagian masyarakat di Kluet Tengah yang melakukan perbuatan/tindakan main hakim sendiri, seperti pemuda-pemuda menangkap pasangan yang bedua-duaan, pencurian dan mereka langsung di tanya, dan langsung dijatuhkan sanksi tanpa memanggil pihak-pihak yang berwenang dalam menangani kasus tersebut.Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalahUntuk mengetahui pandangan masyarakat tentang tindakan main hakim sendiri terhadap pelaku pencurian didalam hukum Islam di Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan.Untuk mengetahui tindakan main hakim sendiri terhadap pelaku pencurian didalam KUHP. Penelitian ini bersifat kualitatif.Sabjek dalam penelitian ini adalah masyarakat di Klue Tengah 7 orang, Polsek kluet Tengah Manggamat, Teungku Imam 3 orang.Teknik pengumpulan data yang meliputi; wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah Sabjek dalam penelitian ini adalah masyarakat di Klue Tengah, Polsek kluet Tengah Manggamat, Teungku Imam.Teknik analisis data menggunakan analisis deskripsi. Hasil penelitian diperoleh bahwa (Pertama) Tindakan main hakim sendiri terhadap pelaku pencurian mengakibatkan penganiayaan yang terjadi saat ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat terhadap hukum sangatlah kurang, dan masyarakat kurang mempercayai aparat penegak hukum. Karena banyaknya kasus yang terjadi dan mudahnya para pelaku kejahatan yang lolos dari jeratan hukum, tindakan main hakim sendiri dipandang lemah dalam menegakkan hukum dan keadilan. (Kedua) Kasus perbuatan main hakim sendiri dapat juga diselesaikan dengan hukum adat, karena hukum adat tentunya dapat menyelesaikan kasus tersebut dengan baik, sehingga tidak perlu kekantor polisi untuk menyelesaikannya karena pihak adat dapat menyelesaikan kasus-kasus tersebut. (Ketiga) Pihak kepolisian akan bertindak keras, jika ada yang benar-benar mau melaporkan kepada pihak kepolisian atas kejahatan yang orang lain lakukan kepadanya, tetapi faktanya korban penganiayaan atas main hakim sendiri tidak ada yang melapor

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum > 345 Hukum Pidana
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Firdaus Mustar
Date Deposited: 22 Mar 2021 03:26
Last Modified: 22 Mar 2021 03:26
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/16561

Actions (login required)

View Item
View Item