Praktik Khiyar ‘Aib Oleh Penjual Barang Bekas Pada Platform OLX (Online Exchange) Di Wilayah Banda Aceh

Jual beli barang secara online melalui perantara platform OLX (OnLine eXchange) merupakan jual beli barang-barang bekas yang saat ini banyak diminati oleh berbagai kalangan, terutama pada jual beli barang-barang bekas seperti handphone, perabotan, mobil, dan lain-lain dengan harga lebih murah. Para penjual memanfaatkannya untuk menjual kembali barang-barang bekas yang masih layak pakai, kemudian menetapkan COD (Cash On Delivery) dalam pembayarannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik khiyar ‘aib oleh penjual barang bekas pada platform OLX (OnLine eXchange) di wilayah Banda Aceh, dan bagaimana tinjauan Fiqh Muamalah terhadap praktik khiyar ‘aib oleh penjual barang bekas pada platform OLX (OnLine eXchange) di wilayah Banda Aceh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak penjual dan pembeli pada platform OLX (OnLine eXchange) di wilayah Banda Aceh. Dari penelitian ini, ada beberapa penjual menetapkan tidak ada pengajuan pengembalian barang yang sudah dibeli. Namun apabila kecacatan yang merugikan pembeli, seperti adanya cacat ketika akad telah selesai, maka hal tersebut mutlak kesalahan dari pembeli dan diluar tanggung jawab dari penjual dengan dalih penjual telah memberikan kesempatan kepada pembeli untuk memeriksanya terlebih dahulu sebelum kesepakatan. Sementara itu ada beberapa dari penjual yang tidak mengatakan dengan sebenarnya kondisi barang tersebut. Pasalnya, ada beberapa pelaku usaha yang memberikan transparansi atau kejujuran dalam kualitas dan spesifikasi barang-barang bekas tersebut dan menetapkan khiyar ‘aib sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip hukum Islam yaitu mengutamakan kemaslahatan bersama. Hal tersebut menunjukkan praktik khiyar ‘aib yang diterapkan oleh penjual barang bekas pada platform OLX (OnLine eXchange) di wilayah Banda Aceh sesuai hukum Islam. Namun pada kasus sebagian penjual yang tidak adanya praktik khiyar 'aib kepada pembeli belum sesuai dengan hukum Islam dan menuntut pembeli harus lebih selektif dalam memilih barang.