Tradisi Medendang dalam Prosesi Pesta Perkawinan di Desa Muara Batu-Batu Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam Kabupaten Aceh Singkil.

Mengetahui bagaimana masyarakat Desa Muara Batu-Batu Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam Kabupeten Aceh Singkil memaknai tradisi Medendang dalam pesta perkawinan serta bagaimana syair dalam tradisi Medendang dapat memaknai sebagai produk intraksi simbolis pada masyarakat Desa Muara Batu-Batu Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam Kabupaten Aceh Singkil. Mengguanakan teori interaksionalisme simbolik, menurut Herbert Blumer salah seorang penganut teori interaksi simbolik berusaha menjabarkan mengenai interaksi simbolik dengan tiga pokok pikiran yaitu; Manusia bertindak (act) terhadap suatu (thing) atas dasar makna (meaning) yang dipunyai sesuatu tersebut berasal dari interaksi sosial antara seseorang dengan sesamanya makna tidak begitu saja di terima tetapi ditafsirkan lebih dahulu. Metode penelitian skripsi peneliti mengguankan metode kualitatif dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Tradisi Medendang dilakukan pada malam hari dilaksanakan pada jam 01.00 WIB alat yang diguankan yaitu; canang kayu, canang besi, rebana, gendanga, rapai, gung, talam, dhoal, dan seperti alat dapur yang membantu isi ragam musik seperti: talam, sendok, galon air, ember dan lain-lain. Dalam syair Medendang ini terdapat pantun, cerita cinta, cerita keluarga, dan nasehat.