Aceh merupakan provinsi paling barat Indonesia yang kaya akan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini dibuktikan dengan hasil koesioner yang dibagikan kepada 50 warga Banda Aceh pada tanggal 1 Desember 2018. Sebanyak 80% responden menggunakan tanaman sebagai obat tradisional. Pemanfaatan tanaman-tanaman tersebut sebagai obat itu karena memiliki kandungan senyawa antioksidan salah satunya senyawa flavonoid yang berperan sebagai penangkal radikal bebas penyebab penyakit diabetes melitus. Senyawa flavonoid merupakan kelompok besar polifenol golongan metabolit sekunder yang dapat dihasilkan oleh berbagai macam tanaman. Salah satu tanaman lokal Aceh yang memiliki aktivitas antioksidan berupa flavonoid yang berkhasiat sebagai antidiabetes adalah asam keranji (Dialium indum) yang mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus). Dosis 400 mg/kg bb merupakan dosis yang paling optimum dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus).