Kota Banda Aceh adalah salah satu kota yang masyarakatnya memiliki daya kreativitas yang tinggi. Namun seringkali kreativitas tersebut hanya menjadi angan-angan saja, karena terhalang oleh tidak adanya fasilitas yang bisa dipergunakan untuk mewujudkannya. Jika pemerintah lebih teliti dalam memperhatikan pekembangan industri kreatif akan memberikan dampak positif bagi perekonomian kota. Sektor UMKM di Banda Aceh mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun masih belum mampu berkontribusi besar bagi perekonomian kota. Untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif maka diperlukan suatu tempat yang mampu mewadahi pegiat ekonomi kreatif. Perancangan Banda Aceh Creative Hub diharapkan mampu memaksimalkan pertumbuhan ekonomi kreatif di Banda Aceh. Peran Banda Aceh Creative Hub tidak hanya mewadahi kebutuhan pegiat ekonomi kreatif tetapi juga melatih sumber daya manusia di kota Banda Aceh, dan juga membantu proses pemasarannya. Perancangan dilakukan dengan pendekatan arsitektur neo- vernakular. Tujuan dari penerapan pedekatan ini adalah sebagai simbol eksistensi budaya dan kearifan lokal Aceh. Dengan pendekatan ini diharapkan mampu menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Sehingga secara tidak langsung dapat membantu proses pemasaran produk-produk kreatif yang telah dihasilkan. Dan dapat berkontribusi penuh terhadap perekonomian daerah.