Tindak Pidana Penghasutan terhadap PT Bumi Flora oleh Forum Perjuangan Rakyat untuk Tanah (Forjerat) (Kajian Terhadap Putusan Hakim Nomor 1039 K/PID/2009)

Dalam perbuatan penghasutan ada dua kelompok orang yakni orang yang melakukan hasutan dan orang yang dihasut atau yang dijadikan target perbuatan menghasut yang diharapkan supaya dia tergerak untuk berbuat atau melakukan perbuatan tertentu sebagaimana yang dikehendaki penghasut. Mahkamah Agung Republik Indonesia telah memutuskan perkara Nomor 1039 K/PID/2009, tentang penghasutan yang dilakukan oleh Forjerat atas PT. Bumi Flora, Aceh Timur atas nama terdakwa Mardiati dan Sugiono. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana bentuk advokasi yang dilakukan Forjerat Terhadap PT.Bumi Flora serta bagaimana pertimbangan Hakim terhadap Kasus Nomor 1039 K/PID/2009 tersebut. Adapun metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif khususnya pendekatan perundang-undangan (statute approach) yang dilengkapi dengan pendekatan kasus (case approach). Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dengan studi dokumentasi dan wawancara. Adapun hasil penelitian ini adalah bentuk advokasi yang dilakukan Forjerat Terhadap PT.Bumi Flora dengan membagikan selebaran agar masyarakat mengetahui aspirasi yang hendak disampaikan masyarakat korban PT. Bumi Flora. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan kepada setiap orang yang dijumpai di jalan dan terkadang turun untuk membagikan kepada orang-orang yang sedang berada di warung. Selain itu, dalam putusan hakim, kasus ini merupakan perbuatan dalam rangka penyelesaian problem sosial kemasyarakatan. Dengan demikian seharusnya para terdakwa dalam kedua perkara yang diputus secara terpisah, seharusnya diputus bebas. Adapun saran yang penulis berikan, pihak yang berkepentingan harus bisa menjaga perdamaian dan memihak kepada masyarakat apabila fakta-fakta sudah sudah bisa membuktikan bahwa kasus ini murni tidak hanya memperjuang hak, tetapi sudah terjadi intimidasi dan pembunuhan.