Sistem Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue terhadap Praktik Perdagangan Benur Lobster dalam Perspektif Al-Hisbah

Komoditi lobster merupakan salah satu sumber daya laut yang sangat menjanjikan di Kabupaten Simeulu. Tingginya minat terhadap biota lobster membuat masyarakat daerah pesisir terus menerus melakukan penangkapan lobster tanpa mempertimbangkan stabilitas, mengeksploitasi dan mendistribusikan lobster ke luar daerah sehingga mengakibatkan produksi lobster dialam menurun. Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan terhadap praktik perdagangan lobster di Kabupaten Simeulue berdasarkan perspektif al-Hisbah. Kajian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Pertama, Bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue terhadap perdagangan benur lobster. Kedua, Bagaimana pengaruh pengawasan terhadap stabilitas habitat lobster di Kabupaten Simeulue dan bentuk recovery yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Ketiga, Bagaimana perspektif konsep al-Hisbah terhadap sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan terhadap benur lobster. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian yang didapatkan penulis yaitu pelanggaran yang dilakukan oleh pedagang lobster yang menjual lobster tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah daerah setempat. Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan berupa penegasan aturan tangkap dan distribusi lobster serta recovery yang dilakukan berupa pemberian bantuan agro input kepada pembudidaya lobster. Dalam perspektif al-Hisbah , Dinas Kelautan dan Perikanan berperan penting dalam melakukan pengawasan pasar di sektor perdagangan benur lobster untuk meminimalisir kecurangan yang terjadi pada pendistribusian biota lobster.