Hubungan Intimasi Pertemanan dengan Keterbukaan Diri (Self-Disclosure) pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Intimasi pertemanan memiliki peran penting terhadap keterbukaan diri (self- disclosure). Jika seseorang merasa tidak akrab dengan lingkungan pertemanannya ia akan cenderung menarik diri dan merasa kesulitan untuk menceritakan keadaan diri yang sebenarnya kepada orang lain. menceritakan keadaan diri yang sebenarnya kepada orang lain disebut dengan Self-disclosure. Dalam konteks mahasiswa dilingkungan pendidikan, kesulitan melakukan self-disclosure akan mempengaruhi kesuksesan akademik mahasiswa karena tidak mampu mengekspresikan pendapat serta pikiran maupun perasaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan intimasi pertemanan dengan keterbukaan diri (self-disclosure) pada mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi product moment dari Pearson. Alat ukur penelitian ini yaitu skala intimasi pertemanan dengan aspek yang dikemukakan oleh Sharabany (1994) dan skala keterbukaan diri (self-disclosure) dengan aspek yang dikemukakan oleh Wheeless dan Grotz (1976). Jumlah populasi adalah sebanyak 23.930 mahasiswa UIN Ar- Raniry dengan jumlah sampel sebanyak 342 mahasiswa. Pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode probability sampling dengan teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan r = 0,760 dengan p = 0,000 yang menandakan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara intimasi pertemanan dengan keterbukaan diri (self-disclosure) pada mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Artinya semakin tinggi intimasi pertemanan maka semakin tinggi keterbukaan diri (self-disclosure) mahasiswa, sebaliknya semakin rendah intimasi pertemanan maka semakin rendah pula keterbukaan diri (self- disclosure) yang dimiliki mahasiswa.