Penerapan Bentuk-Bentuk Komunikasi Nonverbal Antara Guru Mengaji dan Murid pada Anak Usia Dini di TPA Unggulan Al-Hilal Banda Aceh

Penelitian ini berjudul “Penerapan Bentuk-Bentuk Komunikasi Nonverbal Antara Guru Mengaji dan Murid Pada Anak Usia Dini di TPA Unggulan Al-Hilal Banda Aceh”. Secara garis besar, komunikasi dibagi menjadi dua bagian yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi nonverbal apa saja yang digunakan dalam proses belajar mengajar antara guru ngaji dan murid yang berusia dini, bagaimana penerapan komunikasi nonverbal antara guru ngaji dan muridnya, dan hambatan apa saja dalam berkomunikasi nonverbal dalam proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini untuk memberi pengetahuan tentang komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal merupakan salah satu komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi nonverbal menggunakan tanda-tanda dari bahasa tubuh, meliputi ekspresi wajah, sentuhan, vokalik, waktu dan jarak. Khususnya, komunikasi nonverbal ini sangat efektif jika diterapkan dalam proses belajar mengajar kepada anak berusia dini.
Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang merupakan metode untuk mengetahui hasil yang tidak dapat diukur dengan angka-angka melainkan dengan data dan fakta. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan mempertimbangkan informan yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan. Dari hasil penelitian, maka diperoleh hasil dari penerapan-penerapan prinsip-prinsip komunikasi nonverbal antara guru ngaji dan murid yang berusia dini di TPA Unggulan Al-Hilal Banda Aceh, yaitu dengan komunikasi nonverbal yang meliputi: sentuhan; berikan sentuhan pada bagian anggota tubuh murid untuk memberikan kenyamanan baginya, jarak; duduklah dihadapan sang murid dengan jarak yang dekat kurang lebih setengah meter, ekspresi wajah; berikan senyuman kepada murid ketika ia ada berbuat kesalahan, waktu; perhatikan kondisi situasi mood si murid, vokalik; berbicara dengan intonasi yang lembut. Adapun penerapannya yaitu dengan cara menerapkan komunikasi nonverbal pada setiap anak murid. Adapun hambatan dalam berkomunikasi nonverbal yaitu dari faktor kelamin, perbedaan cara mengajar kepada anak perempuan dan anak laki-laki, adapun faktor lingkungan dimana si anak akan mengikuti setiap apa yang ia saksikan pada orang-orang disekilingnya.