Diskursus Ajaran Tasawuf Abu Peuleukung: Salik, Puasa dan Haji

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tasawuf yang sangat berkaitan erat dengan moral dan etika, tasawuf merupakan ajaran dan keyakinan bahwa manusia sanantiasa ingin meraih kesucian dan damba untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini, yaitu terdapat beberapa tema tasawuf Abu Peuleukung yang menimbulkan pro dan kontra serta argumen dari kalangan pro dan kontra terhadap tema salik, puasa dan haji dari ajaran tasawuf Abu Peuleukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diskursus ajaran tasawuf Abu Peuleukung : salik, puasa dan haji. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini bersifat penelitian lapangan, penelitian ini terjun langsung pada objek yang ingin diteliti. Serta mengumpulkan data dan informasi yang terdapat dilapangan saat meneliti dan dianalisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tema dari ajaran tasawuf Abu Peuleukung yang menimbulkan pro dan kontra adalah mengenai salik, puasa dan haji. Mengenai argumen kalangan pro mengenai tiga tema tersebut yaitu ajarannya sama dengan ajaran Islam pada umumnya, tidak ada yang melenceng dari ajaran Islam. Sedangkan argumen kalangan kontra menolak bahwa tiga tema tersebut yang dianut oleh pengikut Abu Peuleukung sesuai dengan ajaran Islam, karena ada istilah lain seperti “salik buta”, “tumpang puasa” dan “haji pulo ie”. Jika mengenai tiga tema yang dipahami secara umum maka tidak ada
yang kontra.