Pengaruh Elit Politik Lokal Terhadap Kerusakan Hutan di Kabupaten Aceh Tengah (Studi Kasus Kecamatan Linge)

Hutan di provinsi Aceh mengalami kerusakan yang cukup luas yang sebagian besar di sebabkan oleh penebangan liar atau ilegal logging.. Kabupaten Aceh Tengah penyumbang terbesar terjadi penyusutan tutupan hutan sejak 2018 mencapai 1.924 hektare. Pada 2019 Aceh Tengah masih menduduki peringkat pertama terjadi kerusakan hutan mencapai 2.416 hektare. Disusul peringkat kedua Kabupaten Aceh Utara (1.815 ha) dan Aceh Timur (1.547 Ha). Tujuan penelitian yang digunakan adalah Untuk mengetahui Untuk mengetahui bagaimana efek prilaku elit lokal terhadap lingkungan hutan di Aceh Tengah kemudian untuk mengetahui Apa saja dampak yang terjadi oleh dominasi elit lokal dalam melakukan pengelolaan hutan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan jenis penelitian deskriftif. Instrument penelitian dengan lembar wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, selain itu peneliti juga melakukan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam mengelola hutan di Linge, elit lokal dan juga masyarakat saling berkontribusi terhadap pengelolaan hutan sehingga hutan yang ada di Linge tergaja juga asriannya. Pihak CV. Ekani melakukan penanaman pohon kembali berdasarkan waktu yang telah di beri kepada masyrakat yang ingin menanam pohon tersebut di kawasan tanah masyarakat.Dampak pengelolaan hutan oleh elit lokal, air bersih berkurang karena tercemarnya limbah pabrik, kemiskinan berkurang karena adanya pabrik elit lokal yang menampung hasil panen masyarakat, kesehatan berkurang karena udara dan air kian semakin kurang baik dan ekonomi berkurang sama seperti kemiskinan karena adanya pabrik elit lokal yang menampung hasil panen masyarakat