Gerakan Sosial Dalam Mendorong Program Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak Di Kota Banda Aceh

Yulis Saputra, 170801026 (2021) Gerakan Sosial Dalam Mendorong Program Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak Di Kota Banda Aceh. Skripsi thesis, UIN Ar-raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Gerakan Sosial dalam Mendorong Program Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak]
Preview
Text (Gerakan Sosial dalam Mendorong Program Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak)
Yulis Saputra, 170801026, FISIP, IP, 085257169749.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gerakan Sosial dalam men- dorong program Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KL) di Kota Banda Aceh dan untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam mendukung program Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) di Kota Banda Aceh. Kota Layak Anak adalah kota yang mampu merencanakan, menetapkan serta menjalankan seluruh program pembangunannya dengan berorientasi pada hak dan kewajiban anak. Hal ini dimaksudkan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kriteria anak di sini adalah semua warga negara sejak ia berada di dalam kandungan hingga usia 18 tahun. Terkait perencanaan sebuah kota, diperlukan partisipasi dari anak-anak agar perencanaan konsep “Kota Layak Anak” dapat mengakomodasi kebutuhan anak dengan baik. Gagasan awal Kebijakan Kota Layak Anak ini dimulai dari komitmen dunia inter- nasional melalui “World Fit for Children”, dimana dunia internasional sepakat untuk mencipakan dunia yang layak terhadap anak. Pemerintah Indonesia juga turut mengadopsinya. Indonesia menjadi bagian dari negara anggota PBB yang telah berkomiten secara internasional untuk mendukung gerakan dunia dalam menciptakan World Fit for Children (Dunia yang Layak bagi Anak). Komitmen ini diwujudkan sejak ditandatanginya Ratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA) me- lalui keputusan Presiden Nomor 36 tahun 1990, Program Nasional Bagi Anak Indonesia 2015, UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Kemudian untuk mentransformasikan hak anak ke dalam proses pembangunan, pemerintah mengembangkan kebijakan Kota Layak Anak. Dalam pelaksanaannya diserahkan wewenang kepada daerah masing-masing. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam mendorong kebijakan ter- sebut dilakukan oleh 2 gerakan sosial yaitu CSO (Civil Society Organization) dan media massa. Pengaruh dari gerakan politik CSO dan media massa dalam men- dorong pengembangan program kota layak anak dilakukan dengan cara riset, me- dia rilis, diskusi, advokasi ke pemerintah dan pendampingan masyarakat. Se- dangkan untuk media massa gerakan sosialnya terlihat dari jejak media rilis atau- pun pemberitaannya. Strategi dari gerakan sosial CSO dan media tersebut mampu mendorong kebijakan Kota Layak Anak keranah hukum sehingga lahirnya qanun Kota Layak Anak di Kota Banda Aceh yang menjamin keutuhan kebijakan Kota Layak Anak dari segi dasar hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Prof. Eka Srimulyani, S.Ag., M.A, Ph.D 2. Rizkika Lhena Darwin, M.A
Uncontrolled Keywords: Gerakan Sosial, Kota Layak Anak, Banda Aceh
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 303 Proses sosial
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > S1 Ilmu Politik
Depositing User: Yulis Saputra
Date Deposited: 25 Oct 2021 03:21
Last Modified: 25 Oct 2021 03:21
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18511

Actions (login required)

View Item
View Item