Kebutuhan informasi bagi difabel yang selalu saja menjadi isu hangat terkait kendala mereka dalam aksesbilitas informasi, menjadi landasan penulisan ini, Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon difabel terhadap Aksesibilitas Informasi di Kota Sabang. Metode penulisan yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun yang menjadi subjek dalam penulisan ini yaitu seluruh Masyarakat difabel sensorik yang terdata di Dinas Sosial Kota Sabang. Jumlah informan sebanyak sebelas orang masyarakat difabel sensorik, terdiri dari lima difabel netra, lima difabel rungu dan wicara, serta satu difabel wicara. Hasil penulisan menunjukkan bahwa difabel sensorik tidak mendapatkan media informasi yang mendukung mereka, seperti informasi berbentuk braile dan penerjemah isyarat yang mendukung terpenuhinya kebutuhan informasi mereka.