Mushaf Al-Qur'an Baiturrahman Cod.Or. 2064 (Kajian Historis dan Iluminasi)

Skripsi ini berjudul “Mushaf Baiturrahman Cod.Or. 2064 (Kajian Historis dan Iluminasi)”. Penelitian ini melihat bahwa deklarasi perang Belanda melawan Aceh pada 1873 membekas bagi masyarakat Aceh. Perang panjang ini tidak hanya melenyapkan nyawa pejuang-pejuang Aceh, tetapi juga nyawa para ulama Aceh, serta bukti peradaban Aceh ikut lenyap karenanya. Salah satunya adalah terbakarnya Masjid Raya Baiturrahman yang menyebabkan banyak naskah dan mushaf hangus dan hilang, bahkan dibawa penjajah asing tersebut ke negara asalnya. Salah satu mushafnya adalah Mushaf Baiturrahman yang kini menjadi koleksi perpustakaan Leiden University dengan kode Cod.Or.2064. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana nilai sejarah dan iluminasi yang terdapat pada mushaf. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui nilai sejarah Mushaf Baiturrahman Cod.Or.2064 baik proses penemuan hingga keberadaan mushaf di perpustakaan Leiden University. Selain itu tujuan penulisan ini juga melihat bagaimana motif-motif yang terdapat pada iluminasi mushaf. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode pengumpulan data studi kepustakaan, observasi, dokumentasi dan menganalisis data menggunakan pendekatan deskriftif analisis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa, Mushaf Baiturrahman Cod.Or.2064 adalah mushaf yang ditemukan di tubuh seorang imam Masjid Raya Baiturrahman oleh JHA Ijseel de Schepper seorang kapten pasukan Belanda ketika terjadi agresi militer Belanda pertama ke Aceh tahun 1873. Keistimewaan Mushaf ini terdapat pada bagian isinya yang mengandung do’a belajar, syair adab membaca Al-Qur’an, panduan makharijul huruf, shalawat atas nabi dan sebagainya. Mushaf Baiturrahman Cod.Or.2064 memiliki iluminasi di dalamnya, yang terdapat di bagian awal, tengah dan akhir mushaf. dengan bentuk motif yaitu Bungong Pucuk Rebung, Lampu Gantung, Bungong Seuleupok, Bungong Tabu, Bungong Puta Taloe, Bungong Sagoe, Bungong Seumanga, Sulur Bunga Daun, Talo Ie, Sulur Bayung, Dada Limpeun. dan Madu Sarang.