Sistem Sarak Opat Dalam Beguru Studi Pelaksanaan Pernikahan Di Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah

Amna Farida, 170403001 (2021) Sistem Sarak Opat Dalam Beguru Studi Pelaksanaan Pernikahan Di Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Sistem Sarak Opat Dalam Beguru Studi Pelaksanaan Pernikahan Di Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah]
Preview
Text (Sistem Sarak Opat Dalam Beguru Studi Pelaksanaan Pernikahan Di Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah)
Amna Farida, 170403001, FDK, MD, 081264073061_unlocked-1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (11MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini membahas “Sistem Sarak Opat Dalam Beguru: Studi Pelaksanaan Pernikahan di Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah”. Pernikahan adalah istilah untuk menyatukan seorang laki-laki dan perempuan dalam ikatan yang sah. Layaknya pelaksaan pernikahan di daerah lainnya di Indonesia, pelaksanaan pernikahan masyarakat di dataran tinggi Gayo juga memiliki keunikan tersendiri baik sistem maupun tradisinya. Sistem tersebut dimunculkan dalam lembaga kepemimpinan Sarak Opat. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem Sarak Opat dalam pelaksanaan pernikahan, dan mengetahui peluang dan tantangan Sarak opat dalam beguru di kalangan masyarakat Gayo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara teknik analis data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian yang penulis lakukan dapat diperoleh hasil Sarak opat merupakan suatu lembaga kepemimpinan adat ditengah masyarakat Gayo yang terdiri dari reje, imem, petue dan rakyat (masyarakat). Pernikahan Masyarakat Gayo Kecamatan Timang Gajah khususnya, memiliki beberapa tradisi dalam pelaksanaanya, dimulai dari bersibetehen yang berarti tahap perkenalan dari kedua belah pihak melalui perantara mahramnya. Kemudian munginte lazim dikenal dengan melamar, yang dilakukan pihak laki-laki ke rumah keluarga perempuan untuk meminta calon pengantin perempuan kepada keluarganya. Pada proses ini, Sarak Opat berperan untuk menjembatani atau menjadi perantara kedua belah pihak sebagai wujud satu kesatuan dalam bermasyarakat. Setelah munginte, proses lamaran dilanjutkan dengan betelah dan mujule mas. Dimana setelah penentuan mahar, pihak laki-laki akan mengantar mahar secara simbolis dan menentujan hari dan tanggal. Proses dilanjutkan hingga beguru, sebagai wadah untuk menyampaikan nasihat amar ma’ruf nahi mungkar dan petuah pernikahan yang akan disampaikan oleh Sarak Opat. Sarak Opat mengambil banyak peran sebagai satu wujub kesatuan dalam masyarakat. Tantangan Sarak Opat dalam pelaksanaan pernikahan dilihat dari eksternalnya yaitu mencegah isak tangis yang berlebihan ditengah keluarga serta menanamkan kepedulian terhadap adat budaya Gayo bagi pemuda dan pemudi. Sementara peluangnya adalah sebab tradisi lahir dari sekelompok manusia, milik bersama, sebagai pola pembentukan tingkah laku serta tradisi bersifat dinamis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Manajemen Dakwah
Depositing User: Amna Farida
Date Deposited: 11 Nov 2021 03:08
Last Modified: 11 Nov 2021 03:08
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18708

Actions (login required)

View Item
View Item