Uji Pemanfaatan Limbah Cair Penatu Menjadi Pupuk Cair

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, maka semakin banyak juga kegiatan industri yang bermunculan seperti industri rumah tangga. Salah satu bagian dari industri rumah tangga tersebut yaitu usaha penatu. Usaha penatu menghasilkan limbah cair penatu yaitu air limbah yang berasal dari kegiatan cuci-mencuci pakaian dengan menggunakan deterjen. Limbah cair penatu merupakan salah satu sumber pencemar yang dapat merusak lingkungan apabila limbah penatu banyak dibuang di badan air tanpa proses pengolahan. Oleh sebab itu, limbah penatu dapat diolah dengan memanfaatkan limbah penatu menjadi pupuk cair dikarenakan salah satu kandungan pencemar dari limbah penatu yaitu fosfat yang berasal dari Sodium TripolyPhosfhate (STPP), yang merupakan salah satu bahan dalam deterjen dan sebagai unsur penting kedua setelah surfaktan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh limbah cair penatu sebagai pupuk cair terhadap rasio C/N dan mengetahui kualitas pupuk cair yang digunakan memenuhi standar baku mutu pupuk cair pada Peraturan Menteri Pertanian No. 70 Tahun 2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. Metode yang digunakan adalah fermentasi dengan penambahan bioaktivator EM4 dan molase sebagai nutrisi, dan hasil fermentasi diuji di Laboratorium Balai Riset Dan Standardisasi Industri (BARISTAND) Banda Aceh. Lokasi pengambilan sampel penelitian berada di T. Panglima Nyak Makam, Lampineng. Parameter yang diuji yaitu pH, karbon, nitrogen, fosfat, kalium. Hasil penelitian menunjukkan pada konsentrasi EM 20 ml mendapatkan kadar karbon organik sebesar 3,250%, kadar nitrogen sebesar 0,040%, kadar fosfat sebesar 0,014% dan kadar kalium sebesar 1,489%, hasil pada konsentrasi tersebut lebih baik dibandingkan variasi konsentrasi EM4 40, 60, 80 dan 100 ml untuk kenaikan kadar CNPK dalam limbah cair penatu.