Istiqamah Dalam Al-Qur’an

Menjaga keimanan dan ketakwaan merupakan suatu hal yang selalu diusahakan oleh setiap insan yang beriman. Mereka berusaha dengan berbagai cara untuk menjaga keimanan dan keyakinan yang dianutnya, agar tetap kokoh dan tegak berada di jalan yang benar, sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan yang dilarang-Nya. Salah satu yang diajarkan dalam al-Qur’an untuk menjaga keteguhan beragama yaitu dengan menanamkan istiqamah dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini menjadi pokok pembahasan untuk meneliti tentang makna ayat-ayat istiqamah yang terdapat di dalam al-Qur’an dan menjelaskan penafsiran para mufasir terhadap ayat-ayat istiqamah.
Metode yang digunakan adalah metode maudhu’i, yaitu menafsirkan al-Qur’an dengan cara menjelaskan aspek-aspek yang dikandung oleh ayat yang ditafsirkan. Dalam bentuk kualitatif dan menggunakan desain penelitian library research. Data primer yang digunakan adalah kitab-kitab tafsir, sedangkan data sekunder menggunakan buku-buku, literatur-literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah: (1) Makna istiqamah adalah sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh seorang hamba untuk berpegang teguh pada kitab suci al-Qur’an, dengan tetap menjalankan syariat untuk tegaknya agama dan terjaganya kemaslahatan diri sendiri ataupun umat manusia, baik dalam ibadah maupun muamalah. (2) Para mufassir menjelaskan sikap istiqamah dalam al-Qur’an adalah konsisten dalam menjalankan ajaran Islam dengan teguh yang dikaji melalui ayat-ayat al-Qur’an. Istiqamah memiliki arti luas, mencakup apa saja yang berkaitan dengan ilmu, amal dan akhlak mulia. Diartikan juga dengan memenuhi janji-janji secara keseluruhan dan tetap berada di jalan yang lurus yakni Islam, dengan menjaga batasan secara sederhana dalam setiap perkara baik itu terkait urusan dunia atau akhirat.