Wabah Covid-19 berkembang begitu cepat ditengah-tengah kehidupan masyarakat dunia, kehadirannya membuat kepanikan yang begitu dahsyat, karena ancamannya yang tidak main-main, yang dapat berujung kepada kematian. Semua ini mengambil peran untuk dapat menghentikan laju perkembangan efek dari virus ini, hingga penghentian aktifitas keramaian, termasuk peribadatan di dalam rumah ibadah. Penelitian ini mengkaji bagaimana pandangan masyarakat kecamatan Banda Raya tentang takdir dan covid-19 di Banda Aceh khusussnya kecamatan Banda Raya. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kualitatif yang berbasis penelitian lapangan dimana teknik pengumulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Maka untuk memberikan titik terang dan mampu memahami persoalan takdir, maka keadaan ini perlu dideskripsikan, kemudian diberikan analisis konseptual terkait persoalan takdir dalam perspektif Qadariyah, Jabariyah dan ahlusunnah wal jama’ah. Dapat disimpulkan bahwa takdir dalam pandangan masyarakat kecamatan Banda Raya pada dasar keseluruhannya mengikuti paham ahlusunnah wal jama’ah, hanya saja bagaimana sikap mereka terhadap fenomena covid-19 yang terjadi menyalahi prinsip keyakinan kepada Allah swt, dan tidak percaya kepada takdir.