inventarisasi jenis ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pulau Weh Provinsi Aceh

Inventarisasi jenis ikan diperlukan sebagai suatu langkah awal dalam menyusun rencana pengawasan perikanan di suatu lokasi. Disamping itu, inventarisasi juga bermanfaat utuk mengetahui peta distribusi dan potensi ikan-ikan yang dapatdigunakan sebagai dasar penataan ruang perairan. Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksploratif, yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan untuk mengamati aspek-aspek yang tercakup dalam lingkup penelitian untuk menggambarkan secara tepat kondisi empiris pada waktu sekarang. Sebanyak 50 jenis ikan laut komersial yang tergolong ke dalam 8 ordo dan 24 famili berhasil diidentifikasi dari Pulau Weh, Indonesia. Perciformes dan Carangidae merupakan ordo dan famili yang paling dominan ditemukan. Berdasarkan distribusinya, Pasar Ikan Kuta Timu memiliki jumlah jenis ikan yang paling banyak (47 jenis), diikuti Pasar Ikan Balohan (35 jenis), dan Pasar Ikan Cangkoan (34 jenis). Berdasarkan data IUCN, 39 jenis ikan (78%) yang didaratkan di Pulau Weh termasuk dalam daftar “Least Concern”, tujuh jenis (14%) termasuk dalam daftar “Not Evaluated”, dua jenis (4%) termasuk dalam daftar “Near Threatened” dan“Data Deficient”. Famili dengan kisaran harga jual tertinggi adalah famili Serranidae (Rp 30.000- Rp 90.000) sedangkan famili dengan kisaran harga jual terendah adalah famili Kyphosidae (Rp 5.000- Rp 7.000). Ikan yang memiliki kisaran harga tertinggi adalah Cephalopholis miniata (Rp. 65.000- Rp 90.000/kg) sedangkan ikan dengan kisaran harga terendah adalah Kyphosus cinerascens (Rp 5.000- Rp. 7000/kg).