Kota Banda Aceh sebagai sebuah daerah yang menjalankan syariat Islam, sejatinya lebih paham dan mengetahui tentang ketaatan kepada pemimpin. Namun, faktanya masih banyak individu atau warga yang tidak mau taat kepada pemimpinnya meskipun sudah diatur sedemikian rupa untuk kemaslahatan bersama. Hal ini bertentangan dengan ayat 59 surat al-Nisa’ mengenai ketaatan kepada pemimpin. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik masyarakat terkait ayat 59 surat al-Nisa’ dalam menaati pemimpin dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala Gampong, imam masjid, dan tiga orang tokoh masyarakat. Instrumen penelitian yang penulis gunakan adalah ponsel untuk dokumentasi, buku tulis untuk mencatat hasil observasi dan wawancara, pedoman observasi dan wawancara, serta instrumen lainnya yang sekiranya diperlukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, warga masyarakat di gampong Batoh belum mempraktikkan ketaatan kepada pemimpin secara maksimal. Beberapa di antara masyarakat masih ada yang tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemimpinnya. Alasan ketidakpatuhan tersebut karena masyarakat tidak menerima aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemimpinnya. Dan juga masyarakat tidak mengubah sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan sosial. Ketidaktaatan masyarakat terhadap pemimpinnya juga didasari atas beberapa hambatan, di antaranya yaitu adanya sikap tidak konsisten dari pemimpin, adanya sikap kurang percaya dari masyarakat, dan adanya batasan ketaatan terhadap pemimpin.