Bantuan Operasional Sekolah adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana wajib belajar. Program Dana BOS ini bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan beban pendidikan bagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui Akuntabilitas pengalokasian dan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan menganalisis apa saja hambatan dalam pengalokasian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SLBN Pembina Panteraya Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kualitatif deskriptif. Adapun jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, dimana data primer merupakan wawancara untuk memperoleh profil sekolah. Data sekunder berupa berupa dokumen tentang pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan surat pertanggung jawaban. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: SLB N Pembina sudah menjalankan prinsip akuntabilitas penggunaan dana BOS berdasarkan Permendikbud No. 8 tahun 2021 pasal 3. Dan telah sesuai dengan petunjuk teknis Tahun 2021 Pasal 21 ayat 1 dalam praktiknya peneliti tidak menemukan penyelewengan yang tidak sesuai dengan aturan Dana BOS. (2) hambatan dalam pengelolaan Dana BOS adalah terjadi keterlambatan dalam pencairan dana karena ketatnya regulasi dari Juknis 2021 dimana rekening sekolah harus selisih 0.00 untuk pencairan tahap berikutnya. Serta kesulitan dalam pembuatan laporan, karena kurangnya waktu dan pengetahuan bendahara dalam dalam mengoperasikan Komputer.