Hubungan Peer Pressure dengan Compulsive Buying pada Siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Compulsive buying merupakan sebuah perilaku yang memiliki karakteristik menyibukkan diri dengan kegiatan pembelian atau adanya keinginan kuat untuk membeli yang tidak tertahankan, compulsive buyingbanyak ditemukan dikalangan remaja dengan rentang usia 16-20 tahun.Compulsive buying terjadi pada remaja dikarenakan remaja cenderung belum mampu memperlakukan uang dengan benar serta tidak memiliki asumsi yang benar terhadap uang yang mereka miliki.Compulsive buying sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu faktor tersebut ialah peer pressure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peer pressure dengan compulsive buying pada siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 950 siswa dengan sampel berjumlah 255 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Skala pada penelitian ini menggunakan skala PPI (Peer Pressure Inventory) yang dikemukakan oleh Clasen dan Brown dan skala Compulsive Buying yang dikemukakan oleh Edwards. Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson product moment menunjukkan terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara peer pressure dengan compulsive buying pada siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe dengan nilai koefisien korelasi pearson sebesar r= 0,362 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi peer pressure pada siswa maka semakin tinggi compulsive buying pada siswa, sebaliknya semakin rendah peer pressure maka semakin rendah pula compulsive buying pada siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe.