Strategi Komunikasi Tata Usaha (Tu) Dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Terpadu Bustanul Arifin Putri Bener Meriah

Pondok pesantren Terpadu Bustanul Arifin Putri merupakan salah satu Pondok Pesantren yang di dirikan oleh seorang ulama muda di Indonesia yang berkecimpung dalam organisasi keagamaan Nahdhotul Ulama (NU) yang terletak di Bener Meriah desa Waq Pondok Syur, kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Pada masa perkembangannya yang sangat pesat Pondok Pesantren Terpadu Bustanul Arifin Putri di terpa isu miring dari kalangan masyarakat, yakni pemudaran citra Pondok Pesantren yang di picu oleh terjunnya Pimpinan Pondok Pesantren ke dunia politik yaitu menjadi Bupati Kabupaten Bener meriah. Terjunnya Pimpinan Pondok Pesantren Terpadu Bustanul Arifin Purti ke dunia politik menyebabkan banyaknya banyaknya perselisihan Pro Kontra di kalangan masyarakat mengenai Pondok Pesantren Terpadu Bustanul Arifin Putri. Hal inilah yang membuat penulis merasa tertarik untuk meneliti dan melakukan kajian mendalam untuk melihat titik temu apakah terjunnya pimpinan Pondok Pesantren menyebabkan menurunnya perkembangan Pondok Pesantren Terpadu Bustanul Arifin. Dalam hal ini, maka penulis merumuskan dua permasalahan, yaitu : Bagaimana Strategi Komunikasi Internal dan Eksternal Tata Usaha dalam mengembangkan Pondok Pesantren Terpadu Bustanul Arifin putri Bener Meriah dan Apa saja Kendala Tata Usaha (TU) dalam mengembangkan Pondok Pesantren Terpadu Bustanul Arifin putri Bener Meriah. Dalam melakukan kajian dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan Kualitatif dan metode deskriftif. Adapun hasil temuan yang penulis dapatkan yaitu : Strategi komunikasi Tata Usaha dalam mengembangkan Pondok Pesantren baik secara internal maupun eksternal berjalan dengan baik. dalam pengembangan secara internal Tata Usaha menjalakan program unggulan untuk menarik minat calon peserta didik hal ini di lakukan dengan kerjasama antara tata usaha dengan dewan guru dan pimpinan dayah, pengembangan pondok pesantren tidak terhenti meski di terpa isu miring, Tata usaha tetap menjalankan komunikasi yang baik dengan masyarakat agar apa yang di inginkan tercapai dengan baik, pengembangan pondok pesantren baik secara Internal maupun Eksternal di lakukan secara face to face dan melalui media sosial. Adapun yang menjadi kendala Tata Usaha dalam mengembangkan Pondok Pesantren Terpadu Bustanul Arifin Putri Bener Meriah ialah : kurangnya dukungan dari pihak yayasan Dinas Dayah dalam menjalankan Program, minimnya Sarana dan Prasarana , kurangnya media yang di gunakan untuk memperomosikan pondok pesantren, kemudian kendala yang datangnya dari santri itu sendiri seperti santri yang nakal dan tidak memiliki semangat dalam belajar.