Eksistensi Kerajaaan Aceh Darussalam Pasca Pengasingan Sultan Muhammad Daud Syah (1906-1942)

Nita Juliana, 140501055 (2021) Eksistensi Kerajaaan Aceh Darussalam Pasca Pengasingan Sultan Muhammad Daud Syah (1906-1942). Skripsi thesis, UPT. Perpustakaan.

[thumbnail of Eksistensi Kerajaaan Aceh Darussalam Pasca Pengasingan Sultan Muhammad Daud Syah (1906-1942)]
Preview
Text (Eksistensi Kerajaaan Aceh Darussalam Pasca Pengasingan Sultan Muhammad Daud Syah (1906-1942))
Nita Juliana, 140501055, FAH, SKI, 082294550097.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “Eksistensi Kerajaaan Aceh Darussalam Pasca Pengasingan Sultan Muhammad Daud Syah (1906-1942)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Kerajaan Aceh Darussalam pada masa kepemimpinan Sultan Muhammad Daud Syah, untuk mengetahui sejauh mana campur tangan asing (Belanda) dalam menghancurkan kedaulatan Aceh, dan untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan Sultan Muhammad Daud Syah dalam mengembalikan kedaulatan Aceh pasca pengasingannya. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yakni: Heuristik, Kritik, Interpretasi, Histiografi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Kerajaan Aceh Darussalam pada saat Sultan Muhammad Daud Syah diangkat menjadi Sultan baru untuk meneruskan perjuangan mengantikan Sultan Mahmud Syah yang telah mangkat pada tahun 1874, Peperangan antara pasukan Aceh- Belanda masih dalam keadaan berkecamuk, meskipun Belanda sudah menguasai “Dalam” namun perperangan masih berlanjut sehingga Pusat pemerintahan sudah dipindahkan ke Lueng Bata semakin kencahnya perperangan sehingga pusat pemerintahan akan terus bergeser dari satu tempat ketempat yang lain. Untuk membuat Sultan menyerah diri kepada Belanda hingga mengunakan cara yang licik agar Sultan Muhammad Daud Syah mau menyerah, sehingga mereka menyusun sebuah rencana yang sebenarnya menyalahi hukum perang, dengan menculik kedua permaisuri beserta anaknya untuk bisa mengancam agar Sultan mau menyerahkan diri kepada pihak Belanda. Adapun kontribusi Sultan Muhammad Daud Syah dalam masa pengasingan untuk mengembalikan kedaulatan Aceh, ia masih memberikan pengaruhnya dalam mengobarkan perang kepada Belanda seperti: memberi dukungan kepada gerilyawan, baik menyumbang dengan uang maupun mengadakan hubungan dengan para pejuang di perdalaman dan meminta bala bantuan kepada Bangsa Asing (Jepang) guna mengusir para penjajah di tanah Aceh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Eksistensi, Kerajaan Aceh, Pasca Pengasingan, Sultan Muhammad Daud Syah
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Nita Juliana
Date Deposited: 07 Apr 2022 03:16
Last Modified: 07 Apr 2022 03:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/20557

Actions (login required)

View Item
View Item