Keabsahan Pengucapan Ijab Kabul Menurut Pandangan Ulama Aceh Singkil (Studi KasusuKecamatan Simpang Kanan )

Di dalam hukum prusedur keabsahan pengucapan ijab kabul adalah harus bersambung antara ijab dan kabul tidak sah ada jeda antara pengucapan ijab dan kabul dan harus memenuhi syarat pengucapan ijab kabul seperti ada calan mempelai laki-laki, calon mempelai perempuan, wali, saksi dari mempelai perempuan. Namun, menurut Ulama Aceh Singkil keabsahan pengucapan ijab kabul sah pengucapan ijab kabul jika ada jeda antara ijab kabul, Akan tetapi jeda yanag singkat, Seperti halnya menelan ludah, bersih, batuk, tarik nafas, itu tetap sah pengucapan ijab kabulnya. Adapun rumusan masalah dalam peneltian ini adalah bagaimana upapan ijab kabul yang sah dalam pernikahan menurut Ulama Aceh Singkil Kecamatan Simpang, bagaimana metode pemahaman dalil hukum Ulama Aceh Singkil Kecamatan Simpang Kanan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian lapangan (Field research). Berdasarkan hasil penelitian bahwa keabsahan pengucapan ijab kabul yang sah menurut Ulama Aceh Singkil Kecamatan Simpang Kanan adalah sah dengan pengucapan bahasa sendiri (Bahasa daerah) sah pengucapan ijab kabul ada jeda yang singkat, seperti halnya menelan ludah, tarik nafas, dan beberapa Ulama Aceh Singkin Kecamatan Simpang Kanan berpendapat, keabsahan pengucapan ijab kabul harus memenuhi syarat-syarat ijab kabul seperti halnya ada ada yang di nikahkan,ada wali, ada saksi, ada ijab dan kabu.Metode pemahaman dalil hukum menurut Ulama Aceh Singkil ada beberapa pendapat Ulama Aceh Singkil Kecamatan Simpang Kanan tentang metode pemahaman dalil Hukum sebagian metode yang di lakukan oleh Ulama Aceh Singkil adalah dengan merincikan, terjemahkan, mentafsirkan ayat, hadis dan memaknai dari isi kandungan dalil Al-quran dan hadis tersebut, dan membaca dari kita-kita fiqih islam, kemudia memberi pemahaman kepada orang-orang yang belum paham (orang awam).