Peran Pendamping Sosial dalam Menangani Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Banda Aceh

Liana, 150402109 (2022) Peran Pendamping Sosial dalam Menangani Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Banda Aceh. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Kasus Kekerasan Seksual]
Preview
Text (Kasus Kekerasan Seksual)
Liana, 150402109, FDK, BKI, 082362230693.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (7MB) | Preview

Abstract

Kasus kekerasan seksual terhadap anak cukup sering terjadi, baik di ruang publik maupun domestik, upaya penanganan dan penanggulangan anak korban kekerasan seksual justru sangat penting, meskipun hingga saat ini penanggulangannya relatif belum maksimal. P2TP2A Kota Banda Aceh merupakan salah satu lembaga yang concern melakukan pendampingan terhadap anak, dilakukan minimal tiga bentuk layanan, yaitu psikologis, konseling, dan rujukan medis. Terhadap hal ini masalah yang diajukan adalah bagaimana metode pendampingan sosial yang dilaksanakan P2TP2A Banda Aceh terhadap kasus kekerasan seksual pada anak? Apa bentuk-bentuk peran dari pendamping sosial di dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak di P2TP2A Banda Aceh? Apa kendala yang dihadapi pendamping sosial P2TP2A Banda Aceh? Penelitian ini dilakukan minimal hendak mengetahui tiga tujuan, yaitu untuk mengetahui metode pendampingan sosial, bentuk-bentuk peran pendamping sosial, serta kendala yang dihadapi pendamping sosial P2TP2A Banda Aceh. Metode penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan pendekatan studi lapangan (field research), dengan jenis penelitian deskriptif-analisis. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adapun metode pendampingan sosial yang dilaksanakan P2TP2A Banda Aceh adalah metode individual dengan menerapkan jenis konseling direktif, konseling kolektif dan konseling sebaya. Dengan cara ini akan sangat berdampak posistif pada anak. Karena anak dapat merasakan bahwa ia tidak sendiri akan tetapi banyak juga orang lain yang marasakan nasib sama dengan dia. Sehingga dengan konselor sebaya ini bisa membuat anak kembali optimis dalam menjalani kehidupan. Bentuk-bentuk peran pendampingan dilakukan P2TP2A Banda Aceh yaitu rutin melakukan konseling sebanyak satu kali seminggu maka dalam hal ini bisa dikatakan bentuk pendampingannya sebagai konselor. Kendala yang dihadapi pendamping sosial P2TP2A Banda Aceh adalah saat menggali informasi pada anak korban kekerasan seksual sulitnya berinteraksi di tahap awal dengan pendamping. Kondisi ini justru memakan waktu yang relatif lama, sehingga dapat menghambat pendamping dalam menganalisis perkembangan psikis anak. Sikap tertutup anak hadir karena traumatik di dalam dirinya sehingga membuat ia sulit untuk berinteraksi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.2 Dakwah
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.2 Dakwah > 2X7.26 Komunikasi Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Liana Liana
Date Deposited: 14 Apr 2022 02:28
Last Modified: 14 Apr 2022 02:28
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/20643

Actions (login required)

View Item
View Item