Sunnah Non-Tasyri’iyyah Menurut Yusuf Al-Qardhawi

Tarmizi M Jakfar, 196011191990011001 Sunnah Non-Tasyri’iyyah Menurut Yusuf Al-Qardhawi. 1 ed. Naskah Aceh, Banda Aceh. ISBN 978-602-0824-90-1

[thumbnail of Buku ini menjelaskan Sunnah Non-Tasyri’iyyah dalam pandangan  Yusuf Al-Qardhawi]
Preview
Text (Buku ini menjelaskan Sunnah Non-Tasyri’iyyah dalam pandangan Yusuf Al-Qardhawi)
Tarmizi M Jakfar_Sunnah Non-Tasyri'iyyah Menurut Yusuf Al Qaradhawi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (19MB) | Preview

Abstract

Peran Nabi Muhammad sebagai Rasul di kalangan umat Islam memang sudah jelas, tidak ada yang menyangsikannya. Dalam peran ini, apa yang dilakukan dan diucapkan serta ditetapkan beliau sudah tentu mengandung hukum yang mengikat. Karena sifatnya mengikat, tentu ia tidak bisa diabaikan umat. Apa yang keluar dari Nabi ketika berfungsi sebagai Rasul ini biasa disebut dengan istilah sunnah tasyri’yyah. Selain sebagai Rasul, Nabi Muhammad juga berperan sebagai kepala negara atau pemimpin masyarakat, hakim, dan manusia biasa. Dalam Peran-peran tersebut, ijtihad dan kebijakan-kebijakannya pun bersifat lokal, kondisional, temporal, tidak mengandung tasyri' yang berlaku umum, dan tidak mengikat. Apa yang muncul dari Nabi ketika melakoni peran-peran ini dikenal dengan istilah sunnah non-tasyri'iyyah. Dalam hal ini, Yusuf Al-Qaradhawi, ulama kelahiran Mesir yang menjadi bahasan buku ini, telah membuat beberapa klasifikasi yang lebih jelas dan tegas untuk mengetahui mana sunnah yang berkaitan dengan urusan agama (sunnah tasyri'i'yyah.) yang umum, abadi, dan diikuti serta mana sunnah yang berkaitan dengan urusan dunia (sunnah non-tasyri'iyyah) yang khusus, sementara, dan tidak wajib diikuti. Menurut Al-Qaradhawi, untuk membedakan antara sunnah tasyri'i'yyah dan non-tasyri'i'yyah tersebut, perlu diingat dua aksioma atau hakikat yang tidak ada perbedaan atau tidak layak diperdebatkan lagi. Pertama, mayoritas sunnah Nabi, baik perkataan, perbuatan, atau persetujuannya adalah dimaksudkan sebagai tasyri'i'yyah yang wajib diikuti. Kedua, sunnah yang tidak termasuk tasyri'i'yyah dan tidak wajib diikuti hanya terbatas kepada sunnah yang berkaitan dengan persoalan dunia saja

Item Type: Book
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X2 Hadis dan ilmu yang berkaitan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Tarmizi M. Jakfar
Date Deposited: 31 Oct 2022 03:22
Last Modified: 31 Oct 2022 03:22
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/20646

Actions (login required)

View Item
View Item