Nadia Ortusara, 170106130 (2020) Pemenuhan Hak Rehabilitasi Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual Menurut UU Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak (Studi Kasus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak pada (P2TP2A) Kota Banda Aceh). Other thesis, UIN Ar-raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Pemenuhan Hak Rehabilitasi Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual Menurut UU Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Nadia Ortusara, 170106130, FSH, IH, 081269841279.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (2MB)
Abstract
Anak merupakan generasi penerus bangsa yang patut dijaga dan dilindungi, Oleh sebab.itu anak wajib memperoleh bimbingan dan perlindungan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya. Salah satu persoalan yang sering muncul didalam kehidupan masyarakat adalah tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak. Kekerasan seksual terhadap anak berdampak buruk terhadap kondisi mental dan psikologis anak. Karena itu anak korban kekerasan seksual perlu mendapat perlindungan hukum dan pemenuhan hak- haknya sebagai korban. Permasalahan yang diajukan adalah bagaimana pemenuhan hak rehabilitasi yang diberikan oleh P2TP2A terhadap anak korban kekerasan seksual, kendala apa saja yang dialami P2TP2A Kota Banda Aceh dalam memberikan pemenuhan hak rehabilitasi terhadap anak korban kekerasan seksual dan apa strategi yang dikembangkan P2TP2A dalam rangka pemenuhan hak rehabilitasi terhadap anak korban kekerasan seksual. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif analisis, sedangkan teknik pengumpulan data primer diperoleh secara langsung dengan wawancara dengan pihak yang bersangkutan, sedangkan data sekunder melalui penelitian perpustakaan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemenuhan hak rehabilitasi yang diberikan oleh P2TP2A berupa perlindungan hukum dan pemulihan kesehatan mental melalui konseling. Kendala yang dialami P2TP2A dalam memberikan pemenuhan hak rehabilitasi terhadap korban diantaranya kurangnya keberanian anak dan keluarga korban untuk melaporkan kasusnya ke pihak yang berwajib karena takut dengan pandangan dan stigma masyarakat bahwasanya kasus yang menimpanya merupakan sebuah aib yang harus ditutupi. Strategi yang dikembangkan P2TP2A dalam pemulihan kondisi mental korban ialah dengan selalu menjaga kode etik anak, merahasiakan dari media massa dan melakukan konseling secara berkala sampai anak benar-benar pulih dan dapat kembali kelingkungan masyarakat.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: 1. Prof. Dr. H. Syahrizal, M.A 2. Rispalman, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | Anak, Pemenuhan Hak, Rehabilitasi |
Subjects: | 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302 Interaksi sosial |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Nadia Ortusara Nadia |
Date Deposited: | 06 Jun 2022 04:24 |
Last Modified: | 06 Jun 2022 04:24 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/20863 |