Hukum Pembuktian dalam Islam: Penelusuran Pemikiran Jalaluddin al-Tarusani dalam Kitab Safinatul Hukkam fi Takhlis al-Khassan.

Jalaluddin al-Tarusani Menulis kitab Safinat alHukkam pada masa Aceh dipimpin oleh Sultan Alaudin
Johansyah (1147-1174 H/1735-1760 M) atas permintaan sultan sendiri. Selanjutnya kitab Safinat al-Hukkam digunakan sebagai pegangan hakim dalam memutuskan perkara di pengadilan. Artinya, kitab ini merupakan hukum acara pada kesultanan Aceh pada masanya. Sebagai kitab hukum acara perlu diteliti dan selanjutnya, akan diketahui bentuk relevansi ketentuan hukum pembuktian tersebut dengan era sekarang di Indonesia. Sebagai gambaran bahwa hukum pembuktian yang diberlakukan di Pengadilan Agama adalah hukum pembuktian perdata yang berlaku di pengadilan umum. Kecuali pada hal-hal tertentu saja yang diatur lain, disesuaikan dengan kebutuhan hukum Islam. Menggunakan atau istilah lainnya, mengadobsi, hukum acara perdata pada peradilan umum dapat dianggap sudah seharusnya, karena hukum acara tersebut telah lama diterapkan di Indonesia.