Bagi hasil merupakan pembagian pendapatan atas hasil dari usaha yang dilakukan oleh pihak bersangkutan dengan Akad Musaqah, dalam kegiatan pengolahan sepenuhnya dilakukan oleh pengelola dan melakukan pembagian hasil tidak memberi tenggang waktu serta tidak meletakan target pendapatan hasil olahan perbulan. Di Gampong Ujung Pasir kegiatan pengolahan Pohon Rumbia dilaksanakan dengan kerjasama antara pemilik modal dan lahan dengan pengelola, pemilik modal ikut dalam kegiatan mengumpulkan semua hasil olahan pohon rumbia yang sudah diolah dan menetapkan tenggang waktu menyangkut pembagian hasil, serta meletakkan terget pendapatan hasil olahan sebesar Rp.5.000.00.00 perbulan apabila target tidak tercapai maka pembagian hasil tidak terlaksana. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan. pertama, Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pelaksanaan pengolahan pohon rumbia. Kedua, Untuk menganalisis praktik sistem bagi hasil dalam pelaksaan kegiatan pengolahan rumbia berdasarakan perspektif Akad Musaqah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menurut analisis pembagian hasil berdasarkan Akad Musaqah ini adalah Fasid, karena beberapa unsur penyebab Fasidnya Akad Musaqah seperti keterlibatan pihak pengelola, penetapan tenggang waktu, penetapan target pendapatan yang dibuat sepihak dan tidak adanya transfaransi harga hasil jual olahaan pohon rumbia oleh pemilik modal dan lahan, maka pembagian hasil pada kegiatan pengolahan rumbia berdasarkan perspektif Akad Musaqah hukumnya adalah Fasid serta pandangan akad Musaqah terhadap pengolahan rumbia dinilai Fasid.