Problematika Pembelajaran Daring Pada Mahasiswa Program Studi PAI PTI Al-Hilal Sigli

Sistem pembelajaran daring yang dilaksanakan di prodi PAI PTI Al-Hilal Sigli belum terorganisir dengan baik. Belum maksimalnya pemanfaatan Platform pembelajaran daring yang memungkinkan dosen dan mahasiswa mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Pembelajaran daring yang selama ini dilaksanakan hanya berupa pemberian instruksi dan tugas kuliah melalui aplikasi WhatsApp grup, hal ini menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran daring di Program Studi Pendidikan Agama Islam PTI Al-Hilal Sigli. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, objek penelitian adalah dosen dan mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian adalah wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bagian perencanaan yang dibagi dalam 3 sub bagian yang terdiri dari perencanaan awal, komunikasi awal dan rencana pembelajaran semester (RPS) tidak ditemukan adanya problematika. Bagian pelaksanaan, terdapat dua problematika, pada sub bagian pengelolaan kelas tidak ada keseragaman atau kejelasan dalam manajemen pengelolaan kelas daring yang kemudian menjadikan pembelajaran tidak efektif. Pada indikator aktivitas pembelajaran, terdapat satu problematika yaitu pada perangkat digital yang digunakan dalam pembelajaran daring. Pada bagian ini terdapat problematika yang serius karena aktivitas pelaksanaan pembelajaran daring melalui perangkat Whattsapp Group dinilai tidak efektif karena tidak memenuhi kapasitas peserta untuk bertatap muka secara virtual dibatasi oleh aplikasi tersebut sehingga tidak memungkinkan dosen atau mahasiswa melakukan presentasi di perangkat tersebut. Sedangkan pada bagian evaluasi dengan indikator mekanisme dan prosedur evaluasi terdapat satu problematika karena hasil belajar mahasiswa belum mencapai 80%.