Analisis Bahasa Jurnalistik Berita Tentang Perempuan Pada Media Online Beritakini.co

Bahasa jurnalistik merupakan salah satu poin utama dalam penyajian berita pada media massa, penggunaan bahasa sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dituntut sepenuhnya dalam berita yang disajikan kepada khalayak. Begitu halnya bahasa yang digunakan dalam penulisan berita tentang perempuan, di mana isu perempuan ialah salah satu isu yang aktual dalam pemberitaan yang dimuat oleh media massa. Namun, di masa yang serba canggih ini, berita tentang perempuan kerap tidak lagi mengedepankan bahasa yang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik. Jam tayang dan jumlah pembaca menjadi salah satu faktor bahasa pada berita tentang perempuan kurang diperhatikan. Sehingga berita tentang perempuan saat ini sangat banyak tidak lagi menjaga kedudukan perempuan yang dijadikan sebagai objek berita. Padahal, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan wartawan, dan biasanya memiliki gaya tersendiri dalam penyampaian berita yang mereka tulis, dan memiliki ciri khusus yaitu sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, menghindari kata dan istilah asing, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan tunduk pada kaidah etik. Atas dasar itu, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian lebih dalam, sehingga dapat melihat bagaimana seharusnya media massa, terlebih yang berbasis online menggunakan bahasa jurnalistik dalam menyajikan berita tentang perempuan. Hal ini mengingat para pembaca dari media tersebut bersifat heterogen. Dalam penelitian ini penulis merupuskan dua permasalahan, yaitu: Bagaimana penggunaan bahasa jurnalistik pada media Beritakini.co dalam berita yang memuat isu perempuan dan bagaimana media Beritakini.co mempertimbangkan kedudukan perempuan dalam menyajikan sebuah berita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi, kemudian dalam menganalisis data pemaparannya menggunakan strategi kualitatif verifikatif. Untuk mendapatkan hasil penelitian, penulis meneliti sebanyak sembilan berita dengan kata kunci perempuan pada media Beritakini.co. Dari Sembilan berita yang dijadikan sampel, penulis menilai media yang diteliti masih menayangkan berita tentang perempuan yang tidak mengikuti ketentuan bahasa jurnalistik, dalam artian kerap terdapat bahasa yang vulgar dan tidak jelas makna, serta juga ditemukan berita yang tidak menjaga kedudukan dari perempuan yang menjadi objek dalam berita yang dimuat.