Dualisme Harga Pada Penjualan Produk Furnishings Secara Online dan Offline Dalam Perspektif Ma’qūd ‘Alaih pada Akad Jual Beli (Suatu Penelitian pada Informa Banda Aceh)

Perusahaan ritel merupakan bisnis Furnishings terbesar di Indonesia. Penjualan produk Informa ini dilakukan melalui penjualan produk secara online dan offline. Sistem pemasaran online yang digunakan sangat fleksibel sehingga menimbulkan harga yang jauh berbeda antara harga pada outlet dan harga di marketplace. Kajian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Pertama, mengapa terjadi perbedaan harga produk Furnishings pada penjualan online dan offline di Informa Banda Aceh.Kedua, perspektif ma’qūd ‘alaih pada akad jual beli terhadap dualisme harga pada transaksi penjualan online dan offline di Informa. Untuk memperoleh data yang diperlukan yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung peneliti melakukan wawancara dengan pihak manajemen Informa Banda Aceh dan konsumen. Perbedaan harga antara produk penjualan online dan offline yaitu memiliki harga yang signifikan. Pola penetapan harga dalam penjualan produk di Informa Banda Aceh secara online dan offline ditetapkan oleh pusat Informa yang berada di Jakarta. Faktor-faktor yang menjadi perbedaan harga dalam penjualan produk Informa di Banda Aceh secara online dan offline, yaitu karena adanya pembagian zona wilayah yang terbagi menjadi empat zona, dan karena sebagian produk Furnishings berasal dari produk impor luar negeri yang didistribusikan langsung ke zona satu, kemudian dari zona satu didistribusikan ke zona lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan harga karena adanya biaya pengiriman dari zona satu ke zona lainnya. Menurut konsep ma’qūd ‘alaih terhadap dualisme harga pada penjualan produk Informa Banda Aceh dibolehkan dalam hukum Islam. Karena barang yang dijual jelas dan bermanfaat, serta jual beli tersebut telah memenuhi syarat dan rukun jual beli dan tidak mengandung unsur-unsur yang dilarang dalam hukum Islam. Maka dalam hukum Islam jual beli tersebut dinyatakan sah.