Strategi Pemerintah Daerah Dalam Mengatasi Banjir Di Aceh Utara (Studi Kasus Fenomena Banjir Setiap Tahun di Aceh Utara)

Cuaca ekstrim seperti curah hujan yang tinggi memang menjadi faktor pemicu terjadinya banjir. Banjir yang terjadi setiap tahunnya di Aceh Utara mulai dari tahun 2018 hingga awal tahun 2022 membuat masyarakat selalu mencari tempat aman untuk mengungsi, termasuk mengungsi di pinggir jalan Medan - Banda Aceh. Masyarakat Aceh Utara juga melakukan demo, dalam aksinya mereka mengatakan belum ada solusi jangka panjang dari pemerintah daerah dalam menanggulangi banjir yang terjadi setiap tahun. Faktor terjadinya banjir yaitu faktor alam dan faktor manusia yang meliputi kurangnya kesadaran dari masyarakat yang membuang sampah ke sungai maupun disaluran, penebangan pohon secara liar, penggunaan lahan area tanggul sungai. Penelitian ini ingin mengetahui strategi pemerintah dalam mengatasi banjir di Aceh Utara dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pemerintah daerah dalam menanggulangi bajjir. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Pemerintah Daerah yaitu dilakukannya pembangunan waduk dan merehab kembali tanggul yang rusak akibat banjir, mengadakan program pelatihan-pelatihan kesiapsiagaan. BPBD Aceh Utara juga melibatkan tokoh agama untuk turut serta dalam menyisipkan materi kesiapsiagaan dalam khutbahnya. Strategi yang direncanakan sudah berjalan, mulai dari pembuatan tanggul, bendungan, jalanan-jalanan dianggap rendah, himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemerintah Aceh Utara belum 100% berhasil dalam penanggulangan banjir karena pada proses rehab tanggul dan pembangunan waduk masih dalam pengerjaan sehingga banjir masih sering terjadi di Aceh Utara. Kemudian juga masih banyak faktor-faktor yang menghambat proses penanggulangan banjir mulai dari pro kontra yang terjadi di lapangan terhadap masyaraka dan terkait masalah anggaran.