Krueng Woyla Timur merupakan sungai utama yang berada di Kecamatan Woyla Timur Kabupaten Aceh Barat. Kondisi sungai di Krueng Woyla Timur berdasarkan hasil observasi dan survey lapangan mengalami penurunan kualitas air sungai, faktor penyebab penuruan kualitas air sungai di karenakan pembuangan limbah cair akibat kegiatan penambangan emas yang berada di sekitaran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air sungai dengan tingkatan pencemaran limbah di sungai Krueng Woyla Timur. Parameter yang di uji adalah pH, suhu, kadar merkuri (Hg), COD, dan BOD, menganalisis uji kelayakan modul terhadap ahli media dan ahli materi dan menganalisis respon mahasiswa terhadap output berupa modul sebagai referensi mata kuliah Ekologi dan Problematika lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan metode survey lapangan, pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling, penentuan titik pengambilan sampel air menggunakan metode purposive sampling. Data dianalisis menggunakan rumus storet (menentukan status mutu air), menghitung nilai rata-rata, dan menggunakan rumus kelayakan persentase. Hasil penelitian pengukuran untuk parameter pH pada stasiun I 7,95, stasiun II 8.13, stasiun III 8,52, dan stasiun IV 7,30. Parameter suhu (temperatur) pada stasiun I 250C, stasiun II 25,40C, stasiun III 25,70C dan stasiun IV 240C. Parameter merkuri (Hg) pada stasiun I ˂0,001 Mg/L, stasiun II ˂0,001 Mg/L, stasiun III ˂0,001 Mg/L, dan stasiun IV ˂0,001 Mg/L. Parameter COD pada stasiun I 33,56 Mg/L, stasiun II 43,58 Mg/L, stasiun III 68,65 Mg/L, dan stasiun IV 26,98 Mg/L. Parameter BOD stasiun I 1,80 Mg/L, stasiun II 1,99 Mg/L, stasiun III 2,49 Mg/L, dan stasiun IV 2,29 Mg/L. hasil dari laboratorium baristand Banda Aceh kemudian dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2021. Output hasil penelitian dibuat dalam bentuk modul. Hasil uji kelayakan modul pada ahli media diperoleh nilai 90% sedangkan uji kelayakan ahli materi diperoleh nilai 82% degan kriteria sangat layak, dan hasil respon mahasiswa dengan persentase 98% dengan kriteria sangat positif sehingga modul tersebut sangat layak dijadikan sebagai referensi mata kuliah Ekologi dan Problematika Lingkungan.