Penelitian ini berjudul “ PERSEPSI ULAMA DAYAH SALAFI DALAM MENYIKAPI PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 PADA SHALAT BERJAMAAH (studi kasus kecamatan bakongan dan bakongan timur)”. Upaya penanganan Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan dalam bidang shalat berjama’ah telah mendapatkan pandangan yang berbeda dikalangan ulama dan masyarakat, termasuk kalangan ulama dayah di Kecamatan Bakongan dan Bakongan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ulama dayah salafi dalam menyikapi protokol kesehatan Covid-19 pada shalat berjamaah serta faktor yang mempengaruhi persepsi ulama dayah salafi dalam menyikapi protokol kesehatan Covid-19 pada shalat berjamaah di Kecamatan Bakongan dan Bakongan Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Informan penelitian terdiri dari pimpinan Dayah Raudhatul Muna dan Ashabul Yamin 2 orang dan tengku pengurus dayah 4 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ulama dayah salafi di Kecamatan Bakongan dan Bakongan Timur berpandangan bahwa shalat berjamaah dalam menyikapi protokol kesehatan Covid-19 di Kecamatan Bakongan dan Bakongan Timur tidak perlu dilakukan bahkan tidak sah shalatnya secara hukum Islam jika shalat berjama’ah dilaksanakan dengan berjarak hingga satu meter. Persepsi ulama dayah salafi dalam menyikapi protokol kesehatan Covid-19 pada shalat berjamaah di Kecamatan Bakongan dan Bakongan Timur dipengaruhi oleh faktor tingkat pengetahuan para ulama akan ilmu agama terkait shalat berjamaah masa Covid-19, tingkat kepatuhan yang minim akan anjuran pemerintah dalam penanganan Covid-19 serta tidak adanya kasus Covid-19 di Kecamatan Bakongan dan Bakongan Timur.