Kebijakan vaksinasi dari pemerintah untuk masyarakat mendapatkan pro-kontra dari banyak kalangan. Pemerintah menganggap vaksinasi adalah untuk mencegah terjangkitnya wabah virus corona yang saat ini sedang melanda dunia. Realita di lapangan menunjukkan, tidak sedikit mereka yang telah divaksin juga terkena virus corona. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana persepsi masyarakat Kota Banda Aceh terhadap kebijakan vaksinasi dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat Kota Banda Aceh terhadap kebijakan vaksinasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yakni suatu metode penelitian karya ilmiah yang mengutamakan data melalui wawancara dengan para responden. Pengumpulan data diperoleh melalui metode dokumentasi, wawancara dan sumber data dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh maupun karya-karya ilmiah lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Kota Banda Aceh mengenai kebijakan vaksinasi dan mengetahui faktornya bagi masyarakat. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa persepsi masyarakat tehadap kebijakan vaksinasi di Kota Banda Aceh ada tiga. Pertama masyarakat kontra (anti) vaksinasi yang menilai vaksinasi merupakan bencana bagi mereka. Kedua, kelompok pro (setuju) menilai kebijakan vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar untuk mencegah terjangkitnya virus corona dan membentuk imun tubuh. Ketiga, kelompok Skeptisme menilai kebijakan vaksinasi harus dilihat dari dua sisi, yaitu sisi manfaat dan mudaratnya (positif dan negatif). Sisi manfaatnya bahwa pemerintah harus objektif mengenai data korban dan keampuhan vaksinasi. Kelompok ini juga meminta masyarakat agar tidak juga menafikan informasi mengenai vaksinasi yang dikemukakan oleh para ahlinya yang bukan bagian pemerintah. Kelompok abu-abu bersedia divaksin karena terpaksa.