Khiyār dalam jual beli merupakan sebuah hak memilih atau menentukan pilihan bagi pembeli dan penjual untuk melanjutkan atau membatalkan transaksi jual beli. Pemahaman yang kurang mengenai khiyār dapat mengakibatkan tidak berjalannya hak yang semestinya. Salah satu jual beli online yang berlangsung yaitu melalui platform Instagram. Media digital Instagram dijadikan salah satu pilihan untuk melangsungkan transaksi jual beli secara online, yang praktiknya memberikan kebebasan bagi penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi sesuai dengan kesepakatan yang dikehendaki. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana praktik jual beli pakaian thrift pada platform Instagram, penerapan khiyār dalam jual beli pakaian thrift pada platform Instagram dan tinjauan Hukum Islam terhadap praktik jual beli pakaian thrift secara online. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Datanya bersumber dari data primer yang diperoleh di lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ditemukan, transaksi yang telah dilakukan oleh para penjual melalui platform Instagram dilakukan dengan proses yang panjang dimulai dengan proses penyortiran hingga siap untuk dijual. Meskipun penjual hanya mengetahui sebatas bahwa adanya keharusan untuk memenuhi kewajiban atas hak pilih bagi pembeli, mereka sebisa mungkin menerapkannya dalam transaksi yang dilakukan. Mereka mengedepankan atas rasa saling ridha dalam melakukan jual beli sehingga pemenuhan hak dan kewajiban oleh penjual serta pembeli semestinya bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan tuntunan agama Islam. Penerapan khiyār yang telah dilakukan dalam transaksi tersebut dapat digolongkan kedalam khiyār syarat, khiyār aib, khiyār ta’yin, dan khiyār ru’yah. Dan dapat disimpulkan bahwa kesepakatan yang telah dibuat penjual dan disetujui oleh pembeli merupakan hasil keputusan bersama dan sama-sama saling ridha atas kekurangan dari pakaian thrift yang menjadi objek transaksi tersebut.