Sistem Refund Terhadap Pembatalan Transaksi Jual Beli Online Pada Marketplace Shopee Dalam Perspektif Akad Ba’i Al - Muqayyad

Terdapat beberapa resiko dalam jual beli yang menggunakan sistem online. Adapun hal yang sering terjadi adalah barang rusak dan tidak sesuai dengan deskripsi iklan yang ditampilkan. Salah satu marketplace yang saat ini sering digunakan adalah marketplace shopee. Dalam hal barang rusak dan tidak sesuai deskripsi maka pihak shopee menyediakan fitur refund bagi konsumen untuk mengajukan pengembalian barang atau dana dari harga barang tersebut. Perjanjian para pihak dalam jual beli online ini dilakukan dengan menggunakan akad ba’i al-muqayyad. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana sistem refund yang diberlakukan oleh pihak Shopee terhadap pembatalan yang disetujui yang dilakukan oleh pihak konsumen, bagaimana perhitungan nilai refund terhadap total pembatalan pada pembelian barang di Shopee dan bagaimana perspektif akad ba’i Al-Muqayyad terhadap sistem refund pada pembatalan transaksi jual beli online pada marketplace shopee. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian purposive sampling dan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem refund terhadap pembatalan transaksi jual beli online tidak sesuai dengan syarat sah akad ba’i al-muqayyad dalam hal ini pihak konsumen yang mengajukan refund tidak menerima sepenuhnya atau tidak menerima sama sekali biaya barang yang sudah dibayarkan, hal ini pihak shopee dan penjual mendapatkan manfaat dari pembatalan jual beli online yang dilakukan oleh konsumen. Pihak shopee dan penjual seharusnya dapat mengembalikan dana dana kepada konsumen dengan jumlah yang sesuai dengan pembatalan jual beli atau menggantikan barang yang rusak tersebut dengan barang yang baru. Dengan demikian, pihak shopee tidak memperhatikan kebijakan terhadap penetapan refund pada transaksi jual beli online sehingga ada salah satu pihak yang dirugikan yaitu konsumen.