Berdasarkan observasi di lapangan, guru masih menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media pada pembelajaran IPA. Hal ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sesuai dengan data dokumen kuantitatif yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa hasil belajar dari 34 siswa, 10 siswa kelas V-D MIN 5 Kota Banda Aceh dalam pembelajaran IPA belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dengan berbantuan media teka-teki silang pada pembelajaran IPA. Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) menganalisis aktivitas guru; (2) menganalisis aktivitas siswa; (3) menganalisis peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Instrumen pengumpulan data yang digunakan, yaitu: (1) lembar pengamatan aktivitas guru; (2) lembar pengamatan aktivitas siswa; (3) soal tes. Adapun hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa: (1) persentase aktivitas guru siklus I dan II yaitu 79,54% dan 96,89%; (2) persentase aktivitas siswa siklus I dan II, yaitu 76,31% dan 97,36%; (3) hasil belajar siswa siklus I dan II, yaitu 0,38 dan 0,71. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penerapan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning berbantuan media teka-teki silang dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V-D MIN 5 Kota Banda Aceh.